Fasilitas mewah di perpustakaan, adalah gagasan yang bagus dan tentu revolusioner bagi perkembangan dunia perpustakaan, dimana fasilitas mewah bisa menarik pengunjung untuk datang di perpustakaan. Memang akhir-akhir ini banyak perpustakaan yang berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan terbaik untuk pemustakanya, dengan cara memberikan pelayanan yang membuat para pemustaka merasa nyaman dan enjoy untuk berlama-lama di perpustakaan. Seperti ruang ber-AC, sofa empuk, karpet lesehan yang lembut, jaringan internet yang yahud plus bantal-bantal malas untuk semakin menyamankan pemustaka dan yang terbaru, sebuah kafe di perpustakaan. Apakah semua itu salah? Tentu saja tidak, justru hal tersebutlah yang menjadi faktor utama meningkatnya jumlah pemustaka di perpustakaan. Namun tentunya kita juga harus lebih arif dalam menyikapi hal tersebut. Jangan sampai hal-hal yang tersebut diatas tadi menjadikan perpustakaan beralih fungsi utamanya.
Sekarang, mari kita coba lihat realita yang dimana perpustakaan menyediakan semua fasilitas mewah yang saya sebut diatas. Apakah perpustakaan tersebut selalu ramai pengunjung? Jawabannya tentu iya, namun mari kita lebih dalam bertanya, apakah pengunjung yang banyak tersebut benar-benar membutuhkan informasi? Dan yang paling penting apakah pemustaka yang benar-benar memerlukan informasi mendapatkan apa yang dicari? Tentu akan didapatkan jawaban yang beragam dan saya pikir tidak perlu membahas jawaban itu lebih lanjut disini, karena saya yakin pembaca sudah menerka apa jawabannya. Tentu itu menjadi sebuah ironi ditengah perjuangan memajukan perpustakaaan untuk supaya masyarakatnya juga maju dengan kondisi seperti diatas, yang dimana apa yang menjadi tujuan utama didirikan perpustakaan kalah dengan tujuan mendapatkan trafik pengunjung yang banyak. Tujuan utama perpustakaan adalah untuk memberikan informasi yang diperlukan masyarakat, dan tujuan untuk memberikan pelayanan lebih adalah tujuan setelah tujuan utama tersebut, namun bagaimana jika yang terjadi sebaliknya? Sungguh menjadi semacam ironi ditengah hegemoni.
Lantas apakah salah menyediakan fasilitas mewah untuk perpustakaan? Tentu saja tidak, tidak ada yang salah sama sekali jika memang apa yang sebenarnya diperlukan oleh pngunjung terpenuhi dengan baik, jangan sampai kita melupakan kebutuhan utama pengunjung hanya untuk menyamankan pengunjung. Kebutuhan pengunjung akan informasi yang diperlukan saya pikir lebih utama dibandingkan kebutuhan pengunjung yang ingin mencari tempat ber-AC yang nyaman, yang ada makanan dan ada koneksi internet cepat.
Fasilitas mewah memang tidak salah, memberikan kenyamanan juga tidak salah, namun tentu harus dilakukan secara bijak dan tepat. Memberikan fasilitas lebih memang dianjurkan namun itu terjadi jika fasilitas utama sebuah perpustakaan sudah terpenuhi. Terakhir dari saya, mari kita lebih arif dalam menyikapi keadaan ini, berpikir mana yang perlu dan tidak untuk kemajuan perpustakaan. Memang semua untuk pengunjung, namun tentu saja pengunjung yang bagaimana, oke kawan?
Oleh: Fauzan Dwi Kurniawan
*Fauzan Dwi Kurniawan adalah Mantan Ketua Umum ALUS Periode 2010-2011 Fasilitas mewah memang tidak salah, memberikan kenyamanan juga tidak salah, namun tentu harus dilakukan secara bijak dan tepat. Memberikan fasilitas lebih memang dianjurkan namun itu terjadi jika fasilitas utama sebuah perpustakaan sudah terpenuhi. Terakhir dari saya, mari kita lebih arif dalam menyikapi keadaan ini, berpikir mana yang perlu dan tidak untuk kemajuan perpustakaan. Memang semua untuk pengunjung, namun tentu saja pengunjung yang bagaimana, oke kawan?
Oleh: Fauzan Dwi Kurniawan
Posting Komentar
0Komentar