Jika kita berbicara tentang koleksi, tentu berbicara tentang pengembangannya dan penambahan koleksi itu sendiri, memang ridak bisa dilepaskan dari hal tersebut jika kita berbicara tentang koleksi. Orang yang awam apa lagi, jika berbicara tentang koleksi (disini diartikan buku) diperpustakan, pasti mintanya koleksi yang baru, up to date dll. Jangankan orang awam, orang yang sudah memahami perpustakaan pun selalu berbicara tentang penambahan koleksi di perpustakaan supaya perpustakaan tersebut up to date alias “gaul”. Namun seringkah kita berpikir jika koleksi baru it uterus menerus ditambah dan koleksi yang lama masih tetap ada akan menjadikan perpustakaan menjadi gudang buku bukan lagi perpustakaan? Jangankan penggunjung, pustakawan pun akan malas di perpustakaan jika perpustakaan menjadi gudang buku. Yang perlu digaris bawahi gudang buku disini adalah koleksi yang menumpuk dan tidak mendapat tempat sehingga mengganggu knyamanan mata dalam memamndang. Ibaratnya jika gelas diisi air terus akan tumpah airnya. Apalagi perpustakan, dimana buku baru setiap tahun ada dan buku lama masih ada, hal ini benar-benar terjadi disebuah perpustakaan yang dimana selalu menambah buku baru namun tidak memikirkan buku yang lama.
Lantas bagaimana mengatasi hal tersebut? Apakah semua buku yang lama dikeluarkan dari perpustakaan? Atau menhibahkan buku? Atau yang paling ekstrim membuangnya? (yang terakhir jangan diseriusin ya?). Tentu mengeluarkan buku adalah cara yang terbaik dan tepat mengatasi masalah diatas. Namun pertanyaanya apakah semua buku lama tidak berguna? Tentu pustakawan akan pusing lagi jika dihadapkan dengan pertanyan demikian, apa lagi yang tidak memiliki basic perpustakaan yang kuat seperti yang terjadi di hamper semua perpustakan sekolah. Tentu ada solusi mengenai hal tersebut, yaitu memilah dan menggudangkan. Penulis memiliki opini tentang ruang penandonan dan gudang yang khusus untuk perpustakaan terlebih perpustakaan sekolah. Jadi intinya buku koleksi lama tersebut setelah dipilah dan dipilih dimasukkan ke gudang perpustakaan dan ruag yang ditinggalkan buku lama tadi bisa di isi buku baru. Ini akan menjadi solusi tepat untuk masalah kelebihan buku diperpustakaan. Dan jika memang buku tersebut dirasa benar-benar tidak dipergunakan lagi bisa dihibahkan. Dan kebijakanpenggudangan ini haruslah dilakukan dengan perhitungan tepat dan berkala untuk menghindari terbuangnya buku yang masih dipakai.
Mungkin itu saja yang penulis opinikan tentang nasib buku lama diperpustakan. Dan tentu saja banyak kekurangannya, terlebih lagi bagi pustakawan yang memiliki basic perpustakaan yang kuat, namun sekali lagi kita harus mengingat bahwa tidak semua pustakawan memiliki basic perpustakaan yang kuat jadi semoga opini ini dapat membantu kawan-kawan pustkawan semua dan menjadi pencerahan bagi semua.
Oleh: Fauzan Dwi Kurniawan
*Fauzan adalah mantan Ketua Umum ALUS
Oleh: Fauzan Dwi Kurniawan
*Fauzan adalah mantan Ketua Umum ALUS
Posting Komentar
0Komentar