Kapan terakhir kali berkunjung ke perpustakaan
teman-teman?
Tahukah teman-teman bahwasanya 14 September
merupakan Hari Kunjung Perpustakaan? Ya, 14 September kita memperingatinya
sebagai Hari Kunjung Perpustakaan. Perayaan ini dimulai sejak 14 September 1995
serta dicanangkan langsung oleh mantan Presiden RI, Soeharto. Selain itu, perlu
diketahui juga bahwa 14 September bukan hanya merayakan Hari Kunjung
Perpustakaan, bulan September juga merupakan Bulan Gemar Membaca. Sehingga di
waktu yang sama, 14 September kita memperingatinya sebagai Hari Kunjung Perpustakaan
dan Bulan Gemar Membaca.
Sejak diperingati Hari Kunjung Perpustakaan
dan Bulan Gemar Membaca, hampir diseluruh perpustakaan baik pusat maupun daerah-daerah
beramai-ramai merayakan Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca dengan
berbagai kegiatan yang beraneka ragam. Meskipun ragam kegiatan yang
dilaksanakan perpustakaan berbeda-beda, tujuannya tetap sama yakni untuk
mengenalkan serta mengajak masyarakat untuk gemar berkunjung ke perpustakaan.
Dari rasa gemar dan suka ini lantas masyarakat akan gemar membaca. Karena
memang kita tidak bisa membuat sebagian masyarakat yang kurang gemar membaca
menjadi langsung (secara instan) gemar membaca. Semuanya perlu proses.
Nah, proses yang dilakukan salah satunya dengan cara mengenalkan kepada
masyarakat akan perpustakaan melalui perayaan Hari Kunjung Perpustakaan dan
Bulan Gemar Membaca. Jika Pustakawan mampu mengenalkan perpustakaan dengan hati
maka masyarakat juga akan jatuh hati (karena yang memberi dengan hati jatuhnya
juga akan ke hati hehe). Sehingga setelah masyarakat jatuh hati, mereka pun
akan gemar membaca.
Sedikit
mengulas. Mungkin tak sedikit juga yang berargumen bahwa masyarakat kita masih
rendah akan minat bacanya. Seperti yang tampak pada data UNESCO tahun 2012
menyebutkan bahwa indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Ini
berarti bahwa dari 1000 penduduk hanya ada satu warga yang gemar membaca.
Menurut data UNESCO juga, Indonesia menduduki posisi ke-69 dari 127 negara
tingkat minat bacanya. Memang ini sangat memprihatinkan. Ditambah lagi angka
melek huruf di Indonesia hanya 65,5 persen. Berbeda dengan Malaysia yang mencapai
86,4 persen. Diluar itu semua, data dari Badan Pusat Statistik juga menjelaskan
bahwa waktu menonton televisi anak di Indonesia juga tinggi, yakni mencapai 300
menit per hari. Tentu berbeda dengan anak-anak di Australia yang hanya mencapai
120 menit per hari, di Amerika Serikat hanya 100 menit per hari, dan di Kanada
60 menit per hari.
Miris memang jika melihat data-data yang ada.
Namun rasanya sudah saatnya kita mengubah paradigma yang seperti itu. Akan jauh
lebih baik, jika kita (para Pustakawan dan penggerak minat baca) tidak melulu
fokus kepada rendahnya minat baca tetapi lihat apa yang kita beri apakah sudah
maksimal dan berasal dari hati? Logikanya saja, bagaimana masyarakat senang
hati jika pelayanan dan fasilitas yang ada di perpustakaan belum maksimal?
Tentu hal ini membuat masyarakat enggan berkunjung ke perpustakaan. Maka
perbaikan; itulah yang terus dilakukan. Agar masyarakat senang berkunjung ke
perpustakaan dan setelah senang tentu akan betah berlama-lama di perpustakaan.
Dari beberapa pandangan diatas tentu semuanya
juga merupakan tujuan dari adanya perayaan Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan
Gemar Membaca, yakni agar masyarakat kenal dan gemar membaca di perpustakaan.
Selain itu, perayaan Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca merupakan
momentum untuk menjalin keakraban para
Pustakawan dengan masyarakat.
Harapannya, perayaan yang positif seperti ini
akan terus berlanjut dan tujuan mulia yang sudah dicanangkan juga terwujud.
14 september
Hari Kunjung Perpustakaan
Bulan Gemar Membaca
Salam Baca, Salam Literasi :D
Horas !!!
Divisi Pers, Rima Esni Nurdiana
Posting Komentar
0Komentar