Pesatnya perkembangan teknologi yang diikuti dengan kemudahan akses informasi saat ini tidak menutup fakta bahwa tingkat minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan survei yang dilakukan oleh UNESCO terhadap minat baca di 61 negara. Hasil dari survei tersebut menempatkan Indonesia di posisi terendah kedua, dari 61 negara, dengan presentase 0,001%. Tidak meratanya kemudahan akses informasi menjadi salah satu alasan rendahnya minat baca yang ada di Indonesia. Khususnya di daerah-daerah yang memiliki kondisi geografis pegunungan. Salah satunya adalah Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta. Kabupaten Gunungkidul merupakan kabupaten yang terletak di ujung selatan provinsi D. I. Yogyakarta. Hal tersebut mendorong ALUS Asosiasi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Yogyakarta untuk menjembatani masyarakat dengan media informasi melalui kegiatan Jogja Membaca. Jogja membaca merupakan agenda rutin tahunan ALUS Asosiasi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Yogyakarta yang pada tahun ini memasuki tahun ke-6 dengan tema “Kreatifkan Dirimu dengan Membaca”.
Acara ini diadakan sekaligus untuk memperingati Hari Buku Sedunia yang jatuh pada 23 April. Selain itu kegiatan ini dimaksudkan guna memberikan kesadaran pada masyarakat akan pentingnya membaca yang merupakan proses Long Life Education yang tidak hanya improvement dan development melainkan juga emprovement dalam membentuk pribadi masyarakat sukses.
Acara Jogja Membaca 6 dibuka secara simbolik oleh kepala BPAD Kabupaten Gunungkidul. Acara ini dilaksanakan tepatnya di Desa Sambirejo Kec. Ngawen Kab. Gunungkidul. Sebagai tuan rumah, masyarakat Desa Sambirejo menyambut dengan meriah acara Jogja Membaca 6 serta mengikuti kegiatan demi kegiatan dengan sangat antusias.
Acara ini bekerjasama dengan Perpustakaan Indika Desa Sambirejo. “Perpustakaan bertujuan memfasilitasi anak-anak untuk mudah mendapatkan informasi, karena di era globalisasi ini kegiatan anak-anak lebih mengarah ke hal-hal yang negatif” ujar kepala Desa Sambirejo dalam sambutannya.
Acara Jogja Membaca 6 berjalan dengan meriah. Terdapat berbagai kegiatan yang telah disiapkan oleh tim panitia, antara lain lomba menggambar dan story telling untuk anak-anak, demo memasak dan talkshow tentang pertanian, serta hiburan yaitu penampilan tarian Reog oleh anak-anak. Talkshow yang dilaksanakan bertemakan pertanian karena mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Sambirejo adalah bertani serta pertanian memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat.
Posting Komentar
0Komentar