Tepat pada hari sabtu, 1 April 2017 sekaligus dalam rangka peringatan Hari Film Nasional ke-67, ALUS Asosiasi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan telah mengadakan mini seminar jurnalistik yang berbeda dari pelatihan jurnaistik sebelumnya, yaitu dengan mengangkat tema “ the relationship between director and script writer”. Menurut ketua panitia acara, Anis Maghfiroh kegiatan ini didasarkan pada kemajuan media disgtribusi informasi yang menggunakan media film. Serta media film inilah yang dirasa memiliki lebih daya tarik dan dampak terhadap masyarakat. Maka dari itu kegiatan ini dapat dimanfaatkan oeh masyarakat dalam penambahan wawasan mengenai cara pembuatan film yang baik dan dengan dana dan peralatan yang bahkan sangat minimum.
Pelatihan jurnalistik ini dilaksanakan di ruang Teatrikal perpustakaan UIN Sunan Kalijaga yang diikuti oleh para mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta.
Dalam waktu yang dapat dikatakan cukup singkat untuk membahas tehnikal film, kedua pembicara dalam acara ini yaitu, Mas Buyung Ispramadi (Jamaah Cinema mahasiswa) dan Bapak Budi Irawanto, SIP., MA. Menjelaskan bagaimana kita dapat membuat naskah yang baik untuk sebuah film dan bagaimana kriteria film yang baik.
“dimulai dari hak yang simpel itu dapat menjadi hal yang menarik” begitulah yang dituturkan oleh mas Buyung Ispramadi ketika menjelaskan bagaimana kita dapat memulai menulis naskah dan mengangkat suar=tu permasalahan dalam sebuah film. Menurut beliau dalam menulis anskah apapun yang kita fikirkan cukup kita tuliskan. Seperti apapun nanti hasilnya dan apapun yang akan kita terima dari orang lain dan terus lakukan yang terbaik karena menurut beliau kita harus berpedoman “setiap orang yang melihat film ini adalah orang yang pintar” jadi kita tidak bisa meremehkan dan menganggap orang lain tidak tahu.
Sementara dalam permasalahan yang kedua dalam mini seminar ini yaitu tentang relationship director dan penulis naskah sempat dlontarkan pertanyaan oleh Bapak Budi Irawanto, SIP., MA “manakah yang menjadi dewa ? Sutradara atau Penulis naskah?”. Karena dari kedua hal inilah film dapat diproduksi. Namun pada dasarnya naskah itu sendiri yang menjadi dewanya.
Selama mini seminar ini para peserta dengan antusias memberikan berbagai pertanyaan kepada para pemateri baik seputar proses pembuatan maupun penilaian film yang baik berdasr pada pengalaman para pembicara.
Dengan adanya kegiatan pelatihan jurnalistik “ the relatioship between director and script writer” ini diharpakan para peserta kedepannya mampu membuat film yang berkualitas dan dapat memilah film yang berkualitas serta dapat meningkatkan minat dan kreatifitas masyarakat dalam menghidupkan dunia perfilman indonesia.
Posting Komentar
0Komentar