Aris
Rasyid Setiadi
Hina,
derita dalam wajah dialektika cerita
Tergores
pesan monokrom kehidupan
Pilihan
bijak walau ragu
Majulah
pionir menuju titik hitam papanmu
Memupus
rencana menjadi ambigu
Ragu
rasa rindu melebur menyatu
Terjatuh
membeku
Dalam
detak jantung jam dinding kehidupan
Tak
sempat memberi kalam-Mu
Yang
bersemayam dalam polos sajadahku
Titik
fana daku Tepat bertempat terpatri
Menepi
mengerat media mimpi
Angin
sejuk pagi hari
Untuk
Berdamai
menangis tak berkoalisi
Banjarnegara, 15 Mei 2020
Posting Komentar
0Komentar