RESENSI DAN REVIEW NOVEL “RANIA : LANTUNAN DI SEPERTIGA MALAM”
Sumber Gambar:
https://pondokislami.com/novel-rania-lantunan-cinta-disepertiga-malam.html
“ ... Satu hati terlalu sempit untuk menyimpan dua cinta. Hanya cinta
kepada Allah dan Rasul-Nya yang akan mengantarkan ke surga-Nya ...”
-Rania: Lantunan Cinta di Sepertiga Malam-
Identitas Buku
Judul :
Rania
Sub Judul : Lantunan Cinta di Sepertiga Malam
Penulis :
Mia Chuz & Ust. Nasrullah
Penerbit : KMO Indonesia
Edisi/Cetakan : Kedua, Agustus 2019
Deskripsi Buku : vi + 290 hlm.; 14 × 21 cm.
ISBN :
978-602-53174-4-6
Kategori Buku : Novel – Sastra Indonesia
Resensi dan Review Buku
Banyak anak
muda yang ketika dihadapkan dengan persoalan perasaan, pasti dilanda resah dan
kegalauan akankah mencoba memperjuangkan atau memilih melepaskannya. Barangkali
hal seperti itu yang juga dirasakan dua tokoh dalam novel ini. Novel ini
terdiri 18 part dan 1 part extra, tujuan penulis menulis buku sebagai nasihat
cinta seorang ayah untuk anak-anak dan teman sebayanya yang semakin tumbuh
dewasa.
Novel
tersebut menceritakan 2 orang manusia bernama Hanif dan Rania, yang saling
jatuh cinta sejak pertama mereka bertemu. Cerita dimulai pada tahun 1996, mereka
dipertemukan dalam sebuah acara daurah untuk mahasiswa baru di kampus mereka,
yang mana hanif sebagai panitianya. Hanif jatuh cinta karena terpesona dengan
kecantikan Rania. Sementara itu, Rania jatuh cinta karena rasa penasarannya
dengan siapa pemilik suara merdu yang menjadi imam dalam sholat tahajud di
acara tersebut. Meskipun pada akhirnya keduanya sama-sama saling menolak
perasaan yang hadir.
Hanif
bertekad untuk menghindari Rania, dan Rania bertekad untuk tetap fokus dengan
tujuan dan impiannya. Sayangnya mereka dipertemukan kembali dalam 1 organisasi
dakwah, 1 divisi dan bahkan prodi yang sama meski beda angkatan. Semakin
seringnya interaksi mereka dalam satu organisasi inilah membuat benih-benih
cinta yang mereka rasakan semakin berkembang, namun harus diredam oleh
masing-masing karena belum waktunya. Mereka hanya tidak mau memberi contoh yang
buruk untuk rekan-rekan mereka sesama aktivis dakwah. Mereka saling melupakan
dan menjauh dengan menjadikan sholat di sepertiga malam sebagai tempat mereka
mencurahkan segala perasaan dan kegundahan hati mereka. Dan juga akhirnya Rania
dipindahkan ke divisi lain dan sibuk dengan aktivitasnya, sementara hanif sibuk
dengan pekerjaannya merintis usaha penerbitan dan juga berjuang bersama aktivis
mahasiswa lain untuk melengserkan pemerintahan presiden Soeharto. Akhir dari
cerita mereka akan membuat pembaca terharu, dan berpikir bahwa memang
seharusnya cinta yang belum saatnya harus dilepaskan. Memilih membiarkan takdir
Sang Pencipta bekerja sesuai jalannya.
Untuk kelebihan
buku ini, banyak kutipan ayat Al-Qur’an tentang keutamaan sholat di sepertiga
malam, dan juga kehadiran sosok orang tua yang benar-benar menjaga pergaulan
anak-anaknya, sesuai dengan tujuan penulisan novel ini. Kekurangannya adalah
beberapa kalimat yang typo.
-AnR-
Mysuru Casino - The HERZAMMAN
BalasHapusMysuru worrione.com Casino - The Home of the nba매니아 Best of the Slots! Visit us to Play the worrione best slots ventureberg.com/ and enjoy the best table games 바카라 사이트 in our casino. Visit us